medis.web.id

Info Medis dan Kesehatan


Inilah Obat-obatan Bisa Bikin Gemuk


Rasanya, saat ini semua gejala dan gangguan kesehatan bisa diatasi dengan obat. Bila tekanan darah tinggi kumat Anda dengan mudah meminum obat golongan beta blocker, jika asma menyerang maka langsung meminum steroid, atau merasa sakit langsung diobati dengan antibiotik. Namun, berhati-hatilah karena obat-obatan yang ada telan bisa menyebabkan kenaikan berat badan.


Efek samping obat seperti itu dalam dunia kedokteran disebut sebagai iatrogenic atau obat-obatan yang menyebabkan obesitas. Kondisi ini telah menimpa banyak warga Amerika, bahkan mereka sendiri tidak menyadarinya.

“Kami sering melihat pasien cenderung lebih gemuk. Kebanyakan dari mereka bertambah berat badan karena mengkonsumsi berbagai jenis obat. Lebih sulit bagi mereka untuk turun berat badan dengan cara konvensional seperti diet ketat atau olahraga,” kata Dokter John Morton, Direktur Bedah Bariatic di Rumah Sakit dan Klinik Stanford.

Menurut Morton, aneka macam resep obat dapat membuat kenaikan berat badan meskipun muncul dalam mekanisme berbeda-beda. Berikut ini beberapa pengelompokan resep obat yang dapat menyebabkan berat badan bertambah.

Obat golongan steroid
Steroid yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit autoimun seperti lupus atau asma, bisa menyebabkan metabolisme melambat dan menambah deposit lemak tubuh, terutama di bagian perut. “Penambahan berat badannya bisa mencapai  9 – 18 kilogram,” kata Morton.

Antidepresan
Obat Antidepresan membuat berat badan bertambah karena memicu nafsu makan. “Emosi dan suasana hati erat kaitannya dengan kenaikan berat badan dan nafsu makan, keduanya seolah seperti saudara kembar,” ujarnya. “Ini menguatkan alasan meskipun Anda memilih salah satu, yang lainnya akan mempengaruhi.” Antihistamin untuk alergi, imbuh Mortin, efeknya juga memicu nafsu makan.

Insulin
Meski hormon ini bisa menjauhkan pasien dari komplikasi, tetapi insulin justru memicu rasa lapar dan meningkatkan berat badan penderita diabetes. Selanjutnya mereka akan membutuhkan insulin lebih banyak lagi untuk tubuhnya. “Ini seperti lingkaran setan,” kata Morton.

Beta blockers dan statin
Beta blocker sudah dipakai bertahun-tahun dalam dunia kedokteran untuk tekanan darah tinggi, penyakit glaukoma dan migrain. Efek sampingnya adalah rasa letih dan lesu. Statin untuk mengendalikan kolesterol juga dapat membuat kram otot sehingga mengurangi minat Anda untuk berolahraga.

Antibiotik
Morton menjelaskan penggunaan antibiotik dalam industri peternakan bertujuan untuk meningkatkan berat badan hewan ternak. "Teorinya adalah obat-obatan ini mengurangi bakteri di usus dan memberi efek antibiotik secara kumulatif," katanya. Sebuah penelitian terhadap anak-anak yang menderita infeksi telinga berulang menemukan, mereka yang paling banyak mendapat antibiotik berat badannya lebih berat dari yang lain.

Tidak Tergantung
Sebagian besar obat-obatan seperti tersebut di atas akan mempengaruhi penambahan berat badan antara 2 – 9 kilogram. Meski demikian, penambahan berat badan akan bertambah beberapa kali lipat bila pasien mendapatkan resep dalam jumlah banyak untuk sekali waktu.

Morton mencontohkan salah satu pasiennya, seorang gadis berusia 12 tahun, bernama Jeniver Graves. Graves adalah seorang anak yang bahagia dan sehat sampai tahun 2005 ia mendapat diagnosa penyakit Lupus. Dokter memberinya steroid untuk mengobati penyakitnya dan obat ini menambah berat badannya sampai 68 kilogram dalam lima tahun.

Karena berat badannya, Graves juga menderita resistensi insulin, diabetes, hipertensi, inkontensia urin, juga gangguan sesak napas atau disebut pseudotumor cerebri atau tumor otak besar. Dia memiliki setidaknya 30 resep obat-obatan dan harus melakukan operasi untuk mengurangi berat badannya.

Bagi gadis muda yang sedang melewati masa pubertas, tentu berat jika ia memiliki berat badan berlebih. Pada orang-orang berusia di ats 40 tahun, risiko kegemukan juga lebih besar jika mereka diberikan obat-obatan karena metabolismenya sudah melambat.

“Daripada menyarankan pasien mengkonsumsi obat, seharusnya dokter mendorong para pasiennya untuk mengubah pola gaya hidup mereka dan banyak berolahraga. Dokter juga perlu memantau pasien bila mereka mendapatkan obat baru,” jelas Morton.

Ia juga menyarankan para pasien agar tidak mudah tergantung dengan obat-obatan dalam menyembuhkan penyakitnya. Pasien perlu bertanya kepada dokternya jika baru pertama kali mendapatkan obat. “Tanyakan apakah obat tersebut akan mempengaruhi berat badan Anda dan berapa lamanya waktu pengobatan tersebut. Atau, tanyakan adakah alternatif lain selain obat-obatan,” ujarnya.

Sumber : FOXNews, kompas.com
1 Komentar untuk "Inilah Obat-obatan Bisa Bikin Gemuk"

kok bisa ya . minum obat ini bisa gemuk

Download Ebook Gratis